Minggu, 08 Januari 2012

contoh surat minta bantuan dana


LM-3 TERNAK SAPI
YAYASAN AL-URWATULWUTSQO
KAMPUNG CICURUG RT 01/RW 02 DESA SUKAJAYA
KECAMATAN MALANGBONG KABUPATEN GARUT
 


Nomor             : 001/KEL-MKJY/XI
Lampiran         : -
Perihal             : Permohonan Bantuan Keuangan
LM-3



Gatut, 13 Agustus 2011
Kepada Yth.
Kementrian Pertanian
c.q. Dirjen Peternakan
di
Jakarta

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Sebagai upaya menindak lanjuti Rencana Strategis Desa Sukajaya Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut dalam rangka meningkatkan usaha perekonomian masyarakat di kampung Cicurug telah terbentuk LM-3.
Demi kelancaran usaha tersebut dibutuhkan bantuan keuangan, untuk itu kami memohon melalui Kementrian Pertanian, Cq. Bapak Dirjen Peternakan untuk berkenan mengalokasikan dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara.
Demikian atas segala perhatian dan bantuannya, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

LM-3

KETUA




ABDULLAH

SEKRETARIS




YANTO HERYANTO

Mengetahui,

Camat Kecamatan Malangbong




RENA SUDRAJAT S.Sos.Msi
NIP.19720824 199203 1 003
KEPALA DESA SUKAJAYA




ABDULLAH


Tembusan disampaikan kepada :
1.          Yth. Kettua DPRD Propinsi Jawa Barat
2.          Yth. Kepala Dinas Peternakan Propinsi Jawa Barat
3.          Yth. Bupati Garut (Sebagai Laporan)
4.          Yth. Kepal Disnakanla Kabupaten Garut
5.          Arsip

contoh surat keputusan Kepala Sekolah



PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

DINAS PENDIDIKAN
UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN MALANGBONG
SEKOLAH DASAR NEGERI LEWO BARU II
MALANGBONG - GARUT
 

Lampiran VII                  : KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
NOMOR  : 025//0/1995 TANGGAL 8 MARET 1995
KEPUTUSAN
                  KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI LEWO BARU II
NOMOR  : 421.2/01-SD/2010
TENTANG
                  PEMBAGIAN TUGAS GURU DALAM KEGIATAN
PROSES BELAJAR MENGAJAR

Menimbang                     : Bahwa dalam rangka mempelancar proses belajar mengajar di Sekolah Dasar Negeri Lewo Baru II perlu menetapkan pembagian tugas guru.
Mengingat                       : 1. Undang-undang Nomor 21 Tahun 1989.
                                          2. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990
3. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 84 Tahun 1990.
  4. Keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara Nomor 0433/P/1993 dan Nomor 25 Tahun 1993.
Mengingat Pula               : Keputusan Kepala Kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Barat Nomor :  460.a/I.02/Kep/I/1994   (Kalender Pendidikan).

MEMUTUSKAN

Menetapkan                    :
Pertama                           : Pembagian tugas guru dalam proses belajara mengajar seperti pada lampiran I keputusan ini.
Kedua                             : Menugaskan guru untuk melaksanakan tugas bimbingan seperti tersebut pada lampiran II keputusan ini.
Ketiga                             : Masing-masing guru melapor pelaksanaan tugasnya secara tertulis dan berkala pada Kepala Sekolah.
Keempat                          : Segala biaya yang timbul akibat pelaksanaan keputusan ini dibebankan kepada anggaran yang sesuai.
Kelima                             : Apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan dibetulkan sebagai mana mestinya.
Keenam                           : keputusan ini mulai berlaku sejak di tetapkan.


Ditetapkan di   : Lewo Baru
Pada Tanggal   : 12 Juli 2011

Kepala SDN Lewo Baru II





Dedi Kusnadi
NIP. 130724610

Tembusan Kepada Yth. :
1.      Kepala UPTD Dinas Pendidikan Dasar Kecamatan Malangbong.
2.      Arsip.
                                   

Contoh Kata Pengantar


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji hanyalah bagi Allah, Tuhan Pengatur semesta alam, yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Pemilik Hari Kemudian. Hanya atas perkenan, Rahmat dan Karunia-Nya, serta berkat bantuan semua pihak dan pribadi-pribadi yang berhati mulia, Proposal ini dapat selesai.

Proposal ini disusun untuk memenuhi persyaratan permohonan ijin operasional pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam Kampung Ilmu Nusantara (STAIKIN) yang berada di bawah naungan Yayasan Kampung Ilmu Nusantara kabupaten Garut Jawa Barat, dalam rangka turut serta  mewujudkan program pembangunan nasional program pendidikan tinggi jenjang strata satu (S1).Adapun Program Studi yang di usulkan adalah jurusan Pendidikan Agama Islam Strata 1 (MPI S-1) dan Manajemen Keuangan Syariah Strata 1(MKS S-1)

Semoga proposal ini dapat menjadi bahan pertimbangan pihak yang terkait untuk melegalisasi pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam Kampung Ilmu Nusantara (STAIKIN) ini.




Garut,  Februari 2011

Jumat, 06 Januari 2012

makalah metode pembelajaran


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya.
Apabila proses belajar itu diselenggarakan secara formal di sekolah-sekolah, tidak lain ini dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan pada diri siswa secara terencana, baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan ataupun sikap. Interaksi yang terjadi selama proses belajar tersebut di pengaruhi oleh lingkungannya, yang antara lain terdiri atas siswa, guru, kepala sekolah, petugas perpustakaan, bahkan materi pelajaran ( buku, modul, selebaran, majalah, rekaman video/audio dan yang sejenisnya), dan berbagai sumber belajar dan fasilitas ( proyektor, over head, perekam pita audio dan video, radio, TV, computer, perpustakaan, laboratorium, pusat sumber belajar dan lain-lain).
Guru sebagai pemegang peranan terpenting dalam proses belajar mengajar di sekolah dengan sadar berusaha mengatur lingkungan belajar tersebut agar bergairah sehingga tercipta lingkungan belajar yang kreatif dan kondusif bagi kegiatan belajar siswa di kelas.
Dengan seperangkat teori dan pengalaman yang di milikinya guru gunakan untuk bagaimana mempersiapkan program pengajaran dengan baik dan sistematis. Salah satu usaha yang tidak pernah guru tinggalkan adalah bagaimana cara memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi kelas tersebut sehingga pencapaian tujuan pengajaran di peroleh secara optimal.
Para gurupun di tuntut agar mampu menggunakan alat-alat yang telah disediakan oleh sekolah. Sekurang-kurangnya guru dapat menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang di harapkan. Di samping itu, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran yang akan di gunakannya apabila media tersebut belum tersedia. Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Metode Pembelajaran
A. Pengertian Metode Pembelajaran
B. Ciri-Ciri Umum Metode Pembelajaran Yang Baik
C. Prinsip-Prinsip Penentuan Metode Pembelajaran
D. Pemilihan dan Penentuan Metode Pembelajaran
E. Macam-Macam Metode Pembelajaran
2. Media Pembelajaran
A. Pengertian Media Pembelajaran
B. Fungsi Media Pembelajaran
C. Macam-Macam Media Pembelajaran
D. Prisip Pemilihan Media Pembelajaran
E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemi;ihan Media Pembelajaran
F. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
G. Langkah-Langkah Mempergunakan Media Pembelajaran Dalam Mengajar

C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini di harapkan bias menambah pengetahuan, dan semoga bias bermanfaat bagi kita semua.
BAB II
PEMBAHASAN


I. Metode Pembelajaran
A. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode secara harfiah berarti ‘cara’ dalam pemakaian yang umum, metode di artikan sebagai suatu cara atau prosedur yang di pakai untuk mencapai tujuan tertentu. Kata ‘Pembelajaran’ sendiri berarti belajar. Jadi metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan bahan pelajaran kepada siswa untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Dengan denikian, salah satu keterampilan guru yang memegang peranan penting dalam pembelajaran adalah ketrampilan memilih metode. Pemilihan metode berkaitan langsung dengan usaha-usaha guru dalam menampilkan pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi sehingga pencapaian tujuan pembelajaran di peroleh secara oftimal. Oleh karena itu, salah satu hal yang sangat mendasar untuk dipahami guru adalah bagaimana memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar yang sama pentingnya dengan komponen-komponen lain dalam keseluruhan komponen pendidikan.
B. Ciri-Ciri Umum Metode Pembelajaran yang Baik.
Setiap guru yang akan mengajar senantiasa di hadapkan pada pilihan metode. Banyak macam metode yang bias dipilih guru dalam kegiatan pembelajaran. Namun tidak semua metode bias dikategorikan sebagai metode yang baik, dan tidak pula semua metode di katakan jelek. Kebaikan suatu metode terletak pada ketepatan memilih sesuai dengan tuntutan pembelajaran. Omar Muhammad Al-Toumi (1983) mengatakan terdapat beberapa cirri dari sebuah metode yang baik untuk pembelajaran PAI yaitu:
1.              Berpadunya metode dari segi tujuan dan alat dengan jiwa dan ajaran Akhlak Islami yang mulia
2.              Bersifat Luwes, Fleksibel dan memiliki daya sesuai dengan watak siswa dan materi
3.              bersifat fungsional dalam menyatukan teori dengan praktek dan mengantarkan siswa pada kemampuan praktis.
4.              Tidak mereduksi materi bahkan sebaliknya justru mengembangkan materi
5.              memberikan keleluasaan pada siswa untuk menyampaikan pendapatnya
6.              mampu menempatkan guru dalam posisi yang tepat, terhormat dalam keseluruhan proses pembelajaran
C. Prinsip-Prinsip Penentuan Metode Pembelajaran
Metode mengajar yang digunakan guru dalam setiap pertemuan kelas bukanlah asal pakai, tetapi setelah melalui seleksi yang berkesesuaian dengan tujuan instruksional khusus. Jarang sekali terlihat guru merumuskan tujuan hanya dengan satu rumusan, tetapi pasti guru merumuskan lebih dari satu tujuan. Karenanya, gurupun selalu menggunakan metode yang lebih dari satu. Pemakaian metode yang satu di gunakan untuk mencapai yang satu, sementara penggunaan metode yang lain juga digunakan untuk mencapai tujuan yang lain.
Metode apapun yang di pilih dalam kegiatan belajar mengajar hendaklah memperhatikan beberapa prinsip yang mendasari urgensi metode dalam proses belajar mengajar, yakni:
1.      Prinsip motepasi dan tujuan belajar, motivasi memiliki kekuatan sangat besar dalam proses pembelajaran
2.      Prinsip kematangan dan perbedaan individual, belajar memiliki masa kepekaan masing-masing dan tiap anak memiliki tempo kepekaan yang tidak sama. Kepekaan intelek anak menurut J. Piaget dalam mansyur (1991) memiliki 3 fase :
a.           Fase praoperasional, yakni usia 5 – 6 tahun/ masa Pra sekolah, fase ini belum bisa membedakan sesuatu secara konsep / abstak. Cara yang mengajarkan yang abstrak mungkin bisa di tempuh melalui doktrin, cerita, nyanyian bahkan dengan Do’a. fase perkembangan moral pada tahap ini lebih bersifat Pra moral yang belum terikat pada aturan.
b.          Fase operasi kongkrit, masa ini anak sudah mulai bisa di bawa berfikir abstrak, fase perkembangan moral tahap ini lebih bersifat konvensional, yakni taat dan patuh pada kekuasaan, benar menurut siapa yang mengatakan.
c.           Fase oprasional formal, fase ini anak sudah mulai bisa memikirkan apa yang ada di balik realitas baik melalui percobaan maupun observasi
3.          Prinsip penyediaan peluang dan pengalaman praktis, belajar dengan memperhatikan peluang sebesar-besarnya bagi partisifasi anak didik dan pengalaman langsung oleh anak jauh memiliki makna ketimbang belajar verbalistik.
4.          Integrasi pemahaman dan pengalaman, penyatuan pemahaman dan pengalaman menghendaki suatu proses pembelajaran yang mampu menerapkan pengalaman nyata dalam suatu daur proses belajar. Pendekatan belajar yang mungkin dapat di lakukan adalah mengalami ( Mengerjakan, mengamati, melihat ), mengungkapkan ( mengungkapkan kembali dan memberi tanggapan atau kesan ), mengolah ( satu pengalaman dikaitkan dengan pengalaman lain yang mungkin mengandung makna yang serupa ), menyimpulkan ( mengembangkan atau merumuskan prinsip-prinsip berupa kesimpulan umum dari pengalaman itu ), menerapkan ( dipergunakan atau di uji dala perilaku yang sesungguhnya ).
5.          Prinsip Fungsional, belajar merupakan proses pengalaman hidup yang bermanfaat bagi kehidupan berikutnya, bisa berupa nilai manfaat, teoritik atau praktis bagi kehidupan sehari-hari.
6.          Prinsip Menggembirakan, karena belajar merupakan proses yang terus berlanjut tanpa berhenti seiring kebutuhan dan tuntutan yang terus berkembang, maka metode mengajar jang sampai memberi kesan memberatkan sehingga kesadaran belajar pada anak cepat berakhir.
D. Pemilihan dan Penentuan Metode Pembelajaran
Guru sebagai salah satu sumber belajar berkewajiaban menyediakan lingkungan belajar yang kreatif dan kondusif bagi kegiatan belajar siswa di kelas. Salah satu kegiatan yang harus guru lakukan adalah melakukan pemilihan dan penentuan metode pengajaran. Guru harus mengenali karakteristik dari masing-masing metode pengajaran tersebut, karena itu seorang guru harus mengetahui kelebihan dan kelemahan dari metode-metode pengajaran itu tadi.
Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam pemilihan dan penentuan metode adalah :
1. Nilai strategis metode
Metode merupakan fasilitas untuk mengantarkan bahan pelajaran dalam upaya mencapai tujuan. Oleh karena itu bahan pelajaran tersebut harus di sampaikan dengan memperhatikan pemakaian metode yang sesuai dengan sifat bahan dan tujuan pengajaran supaya kondisi kelas bergairah dan kondisi anak didik kreatip. Oleh karena itu dapat di pahami bahwa metode adalah suatu cara yang memiliki nilai strategis dalam kegiatan belajar mengajar karena metode dapat mempengaruhi jalannya kegiatan belajar mengajar.
2. Efektivitas Penggunaan Metode
Dalam menetapkan metode mengajar, metode tersebut hendaknya menjadi ‘variabel dependen’ yang dapat berubah dan berkembang sesuai kebutuhan. Karena itu efektivitas penggunaan metode dapat terjadi apabila ada kesesuaian antara metode dengan semua komponen pengajaran yang telah diprogramkan dalam satuan pelajaran sebagai persiapan tertulis.
3. Paktor-Paktor yang Mempengaruhi Pemilihan dan Penentuan Metode antara lain :
a. Tujuan yang hendak di capai yaitu sasaran yang di tuju dari setiap kegiatan belajar mengajar. Karakteristik tujuan yang akan di capai sangat mempengaruhi penentuan metode sebab metode tunduk pada tujuan, bukan sebaliknya.
b. Materi Pelajaran ialah sejumlah materi yang hendak di sampaikan oleh guru untuk bisa di pelajari dan di kuasai anak didik.
c. Peserta Didik sebagai subjek belajar yang memiliki karakteristik yang berbeda baik secara fisik, psikologis, atau biologis.
d. Situasi Kegiatan Belajar merupakan setting lingkungan pembelajaran yang dinamis.
e. pasilitas sangatlah penting guna berjalannya proses pembelajaran yang efektif
f. Guru, harus memiliki jiwa professional. Kompetensi mengajar seorang guru di pengaruhi oleh kepribadian, performance style, kebiasaan, pengalaman mengajar juga latar pendidikan guru tersebut.

E. Macam-Macam Metode Pembelajaran, diantaranya :
1. Metode Ceramah
Metode ceramah ialah sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif.
Metode ini memiliki kelebihan :
-         Guru mudah menguasai kelas
-         Mudah mengorganisasikan kelas
-         Dapat di ikuti oleh jumlah siswa banyak
-         Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya
-         Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik
Di samping itu metode ceramah juga memiliki kelemahan yaitu :
-         Mudah menjadi verbalisme ( pengertian kata-kata )
-         Yang visual menjadi rugi, yang auditif ( mendengar ) yang lebih besar menerimanya
-         Bila selalu di gunakan dan terlalu lama membosankan
-         Siswa menjadi pasif

2. Metode Tanya Jawab
Metode Tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus di jawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru.
Metode Tanya jawab memiliki kelebihan yaitu :
-         dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa
-         Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir dan  ingatan
-         Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.
Metode Tanya jawab juga memiliki kelemahan yaitu :
-         Siswa merasa takut
-         Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat daya berfikir dan mudah di pahami siswa
-         Waktu sering banyak terbuang
3. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah salah satu cara mendidik yang berupaya memecahkan masalah yang di hadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-masing mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya.
Metode diskusi ini mempunyai kelebihan yaitu :
-         merangsang kreativitas siswa
-         Mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain
-         Memperluas wawasan
-         Membina untuk terbiasa musyawarah untuk mufakat dalam memecahkan suatu masalah
Metode diskusi ini juga mempunyai kelemahan yaitu :
-         Pembicaraan terkadang menyimpang sehingga memerlukan waktu yang panjang
-         Tidak dapat di pakai pada kelompok besar
-         Peserta mendapat informasi yang terbatas
-         Mungkin di kuasai oleh siswa yang suka berbicara / ingin menonjolkan diri
4. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan / mempertunjukan kepada siswa suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang di pelajari, baik sebenarnya maupun tiruan, yang sering di sertai dengan penjelasan lisan.
Metode demonstrasi ini mempunyai kelebihan yaitu :
-         Pelajaran menjadi lebih jelas dan konkrit
-         Siswa mudah memahami pelajaran
-         Proses pengajarannya lebih menarik
-         Merangsang siswa untuk aktif mengamati dan melakukannya sendiri
Metode demonstrasi ini juga mempunyai kelemahan yaitu :
-         Memerlukan keterampilan guru secara khusus
-         Pasilitas seperti peralatan, tempat dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan baik
-         Memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang
-         Memerlukan waktu yang cukup panjang
5. Metode Karya Wisata
Metode karya wisata adalah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat objek tertentu di luar sekolah, untuk mempelajari / menyelidiki sesuatu. Hal ini bukan rekreasi, tetapi untuk belajar atau memperdalam pengetahuannya dengan melihat langsung / kenyataan.
Metode karya wisata ini melebihi kelebihan yaitu :
-         Dapat memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran
-         Membuat apa yang di pelajari lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan di masyarakat
-         Lebih merangsang kreativitas siswa
-         Informasi lebih luas dan actual
-         Menyegarkan tubuh dan menambah kesehatan
-         Melatih anak-anak agar kuat
Metode karya wisata  ini juga mempunyai kelemahan yaitu :
-         Sulitnya pasilitas dan biaya yang di perlukan
-         Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang
-         Memerlukan koordinasi dengan guru bid. Study lain agar tidak terjadi timpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata
-         Unsur rekreasi lebih menjadi prioritas sedang tujuan utamanya yaitu unsure studynya menjadi terabaikan
-         Sulit mengatur siswa yang banyak
6. Metode Eksperimen ( Percobaan )
Metode eksperimen ( percobaan ) adalah cara penyajian pelajaran di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang di pelajari.
Metode eksperimen ini mempunyai kelebihan yaitu :
-         Siswa lebih percaya atas suatu kebenaran / kesimpulan
-         Pembina siswa untuk membuat trobosan-trobosan baru dengan penemuan dengan hasil-hasil percobaannya
-         Hasil-hasil percobaan yang berharga dapat di manfaatkan untuk kemakmuran umat manusia

Metode eksperimen ini juga mempunyai kelemahan yaitu :
-         Lebih sesuai dengan bidang-bidang sains / tekhnologi
-         Memerlukan berbagai pasilitas peralatan dan bahan yang sulit di peroleh dan mahal
-         Menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan
-         Tidak selalu memberikan hasil yang di harapkan
7. Metode Sosiodrama
Metode sosiodrama pada dasarnya mendramatisasikan tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah social.
Metode sosiodrama ini mempunyai kelebihan yaitu :
-         Siswa melatih dirinya untuk memahami dan mengingat isi bahan yang akan di dramakan
-         Siswa akan berlatih untuk berinisiatif dan berkreatif
-         Dapat memupuk bakat siswa
-         Dapat menumbuhkan kerja sama antar pemain
-         Siswa memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi tanggung jawab
-         Dapat membina bahasa lisan siswa menjadi baik agar mudah di pahami orang lain
Metode sosiodrama ini juga mempunyai kelemahan yaitu :
-         Anak yang tidak ikut bermain drama menjadi kurang kreatif
-         Banyak memakan waktu
-         Memerlukan tempat yang cukup luas
-         Sering kelas lain terganggu oleh suara pemain dan penonton
8. Metode Problem Solving ( Metode Pemecahan Masalah )
Metode Problem Solving merupakan metode mengajar sekaligus metode berfikir sebab dapat juga menggunakan metode-metode lainnya yang di mulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.
Metode Problem Solving ini mempunyai kelebihan yaitu :
-         Membuat pendidikan di sekolah lebih relevan dengan kehidupan khusunya denga dunia kerja
-         Dapat membiasakan siswa menghadapi dan memecahkan masalah dengan trampil
-         Merangsang pengembangan kemampuan berfikir siswa secara kreatif dan menyeluruh
Metode Problem Solving ini juga mempunyai kelemahan yaitu :
-         Memerlukan kemampuan dan keterampilan guru untuk menentukan suatu masalah yang tingkat kesulitannya sesuai dengan tingkat berfikir siswa
-         Memerlukan waktu yang cukup lama
-         Memerlikan berbagai sumber belajar karena mengbah kebiasaan belajar siswa dari mendengar dan menerima informasi menjadi berfikir memesahkan masalah
9. Metode Penugasan dan Resitasi
Metode Penugasan dan Resitasi adalah metode penyajian bahan di mana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Biasanya metode ini di pilih karena banyaknya bahan tidak sesuai dengan waktu yang tersedia.
Metode Penugasan dan Resitasi ini mempunyai kelebihan yaitu :
-         Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual / kelompok
-         Dapat mengembangkan kemandirian siswa di luar pengawasan guru
-         Dapat mambina tanggung jawab dan disiplin siswa
-         Dapat mengembangkan kreativitas siswa
Metode Penugasan dan Resitasi ini mempunyai kelemahan yaitu :
-         Siswa sulit di control, apakah di kerjakan sendiri / oleh orang lain
-         Dalam tugas kelompok, tidak semua berpartisipasi
-         Tidak mudah memberikan yang sesuai dengan perbedaan individu siswa
-         Sering memberikan tugas yang monoton ( tidak berpariasi ) dan menimbulkan kebosanan siswa
10. Metode Latihan ( Training )
Metode Latihan ( Training ) merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu.
Metode Latihan ( Training ) ini juga mempunyai kelebihan yaitu :
-     Untuk memperoleh kecakapan motorik
-     Untuk memperoleh kecakapan mental
-     Untuk memperoleh kecakapan asosiasi yang di buat
Metode Latihan ( Training ) ini juga mempunyai kelemahan yaitu :
-     Menghambat bakat dan inisiatif siswa
-     Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan
-     Kalau di lakukan secara berulang-ulang membosankan
-     Membentuk kebiasaan yang kaku karna bersifat otomatis
-     Dapat menimbulkan verbalisme
Dan masih banyak lagi metode-metode pembelajaran lainnya.

II. Media Pembelajaran
A. Pengertian Medai Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin ‘medium’ yang secara harfiah berarti tengah, pengantara / pengantar. Dengan kata lain media adalah perantara/pengantar pesan dari pemilik kepada penerima pesan. Sedang media pembelajaran dapat di definisikan sebagai sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara guru dengan siswa guna mencapai tujuan pengajaran.
B. Fungsi Media Pembelajaran
Belajar tidak selamanya hanya bersentuhan dengan hal-hal yang konkrit, baik dalam konsep/faktanya bahkan dalam realitasnya belajar seringkali bersentuhan dengan hal-hal yang bersifat kompleks, maya, dan berada di balik realitas karna itu media memiliki andil untuk menjelaskan hal-hal yang abstrak dan menunjukan hal-hal yang tersembunyi. Ketidak jelasan/kerumitan bahan ajar dapat di Bantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Bahkan dalam hal-hal tertentu media dapat mewakili kekurangan guru dalam mengkomunikasikan pelajaran.
Namun perlu di ingat bahwa peranan media tidak akan terlihat apabila penggunaannya tidak sejalan dengan esensi tujuan pengajaran yang telah dirumuskan. Karna itu tujuan pengajaran harus dijadikan sebagai pangkal acuan untuk menggunakan media.
Menurt prof. Pupuh Fathurr Rohman dan M. Sobry Sutikno, M.Pd, fungsi media pembelajaran adalah :
1.          menarik perhatian siswa
2.          Membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran
3.          Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistik
4.          Mengatasi keterbatasan ruang
5.          Pembelajaran lebih komunikatif dan produktif
6.          Waktu pembelajaran bisa di kondisikan
7.          menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar
8.          Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu/menimbulkan gairah belajar
9.          Melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam
10.      Meningkatkan Kadar Keaktifan/keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran
C. Macam-Macam Media Pembelajaran
1. Dilihat Dari Jenisnya Media Pembelajaran di Bagi ke Dalam 3 yaitu :
a. Media Auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja seperti radio, kaset recorder
b. Media Visual adalah media yang hanya mengandalkan media penglihatan. Media Visual ini ada yang menampilkan gambar/symbol yang tidak bergerak seperti Foto, Lukisan, cetakan, film strip. Ada juga yang menampilkan gambar/symbol yang bergerakseperti film bisu, film kartun.
c. Media Audio Visual merupakan media yang mempunyai unsure suara dan gambar. Media ini terdiri atas
- audio visual diam yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti film bingkai suara (sound slides), film rangkai suara.
- Audio Visual gerak yaitu media yang bias menampilkan suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video kaset.
Dilihat dari segi keadaannya
-     Audio Visual Murni yaitu unsure suara atau gambar berasala dari suatu sumber seperti film audio kaset
-     Audio visual tidak murni yaitu unsure suara dan gambarnya berasal dari sumber yang berbeda seperti film bingkai suara yang unsure gambarnya bersumber dari slide proyektor, dan unsure suaranya bersumber dari tape recorder
2. Di Lihat Dari Daya Liputnya media dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Media dengan daya liput luas dan serentak, penggunaannya tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang sama.
b. Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu, penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti film, sound slides, film rangkai yang harus menggunakan tempat tertutup/gelap.
3. Di lihat dari bahan pembuatannya media di bagi menjadi 2 yaitu :
a. Media sederhana yaitu media yang bahan dasarnya mudah diperoleh dengan harga murah, cara pembuatannya mudah, penggunaannya tidak sulit.
b. Media kompleks yaitu media dengan bahan yang sulit di dapat, alat tidak mudah di buat dan harga relative mahal.

D. Prinsip-Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran
Menurut Drs. Sudirman N. (1991) ada 3 kategori prinsip dalam pemilihan media pembelajaran yaitu :
1.          Tujuan pemilihan yaitu dalam memilih media yang akan di gunakan harus berdasarkan maksud dan tujuan pemilihan yang jelas.
2.          karakteristik Media Pengajaran, maksudnya seorang guru harus memahami karakteristik berbagai media pengajaran.
3.          Alternatif pilihan, maksudnya guru bias menentukan pilihan media mana yang akan di gunakan apabila terdapat beberapa media yang dapat diperbandingkan.

Sedangkan menurut Nana Sudjana (1991) mengemukakan bahwa prinsip-prinsip pemilihan media itu di bagi menjadi 4 yaitu :
1.          Menentukan jenis media yang tepat yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran
2.          Menetapkan/memperhitungkan subjek yang tepat yaitu anak didik artinya penggunaan media harus sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.
3.          Menyajikan media dengan tepat artinya, teknik dan metode penggunaan media pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan, bahan ajar, waktu dan sarana yang ada.
4.          Menempatkan/memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat.

E. Paktor-Paktor Yang Mempengaruhi  Dalam Pemilihan Media Pembelajaran
1. Objektivitas. Metode yang dipilih bukan atas kesenangan atau kebutuhan guru melainkan keperluan system belajar karena itu perlu masukan dari siswa
2. Program Pengajaran yang akan di sampaikan kepada siswa harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik menyangkut isi, struktur atau kedalamannya
3. Sasaran program media yang akan digunakan harus dilihat kesesuaiannya dengan tingkat perkembangan siswa baik dari segi bahasa, symbol-simbol yang di gunakan, cara dan kecepatan penyajian atau waktu penggunaannya.
4. Situasi dan kondisi sekolah/tempat dan ruangan yang akan di pergunakan baik ukuran, perlengkapan ataupun pentilasinya juga situasi dan kondisi siswa yang akn mengikuti pelajaran baik jumlah, motivasi dan kegairahan.
5. Kualitas tekhnik dari media pembelajaran yang akan di gunakan perlu di perhatikan apakah sudah memenuhi syarat.
6. Ketepatan (keefektipan dan efisiensi) penggunaan media pembelajaran. Keefektipan berkenaan dengan hasil yang di capai sedangkan efisiensi berkenaan dengan proses pencapaian hasil tersebut. Guru memiliki fungsi untuk mempertemukan media yang efektip sekaligus efisien atau sekurang-kurangnya menekan jarak di antara keduanya.

F. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Menurut Sudjana dan Ahmad Riva’i (1991) mengemukakan rumusan pemilihan media dengan kriteria-kriteria sebagai berikut :
1.  Ketepatannya dengan tujuan pengajaran artinya media pengajaran di pilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah di tetapkan
2.  Dukungan terhadap isi bahan pelajaran artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah di pahami siswa
3.  Kemudahan memperoleh media artinya media yang di gunakan mudah di peroleh atau mudah di buat guru pada waktu mengajar seperti media grafis
4.  Keterampilan guru dalam menggunakannya dalam proses pengajaran apapun jenis medianya
5.  Tersedia waktu untuk menggunakannya sehingga dapat bermanfaat bagi siswa
6.  sesuai dengan tarap berfikir siswa

G. Lankah-Langkah Mempergunakan Media Pembelajaran Dalam Mengajar
Ada 6 langkah yang bias di tempuh guru dalam mengajar yang mempergunakan media yakni :
1.      Merumuskan tujuan pengajaran dengan memanfaatkan media
2.      Persiapan guru dengan cara memilih dan menetapkan media mana yang akan di manfaatkan guna mencapai tujuan
3.      Persiapan kelas, siswa dan kelas di persiapkan sebelum pelajaran dengan bermedia di mulai, guru harus dapat memotivasi siswa agar dapat menilai, menganalisis, menghayati pelajaran dengan menggunakan media pengajaran
4.      Langkah Penyajian pelajaran dan pemanfaatan media, media di perankan guru untuk membantu tugasnya menjelaskan bahan pelajaran
5.      Langkah kegiatan belajar siswa. Pemnfaatan media oleh siswa sendiri dengan mempraktekannya atau oleh guru langsung baik di kelas atau di luar kelas
6.      Langkah evaluasi pengajaran, sampai sejauh mana tujuan pengajaran tercapai, sekaligus dapat di nilai sejauh mana penggunaan media sebagai alat Bantu dapat menunjang keberhasilan proses belajar siswa
















BAB III
PENUTUP


A. Kesimpulan

a. Metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan bahan pelajaran kepada siswa untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Banyak macam metode yang bias di pilih guru dalam kegiatan pembelajaran, namun tidak semua metode bias di katakana baik dan tidak pula semua metode di katakana jelek, kebaikan suatu metode terletak pada ketepatan memilih sesuai dengan tuntutan pembelajaran. Dengan demikian salah satu keterampilan guru yang memegang peranan penting dalam pembelajaran adalah keterampilam memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi sehingga pencapaian tujuan pembelajaran di peroleh secara ofimal.

b. Media pembelajaran dapat didepinisikan sebagai sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dan peserta didik guna mencapai tujuan pengajaran. Media pembelajaran juga memiliki andil untuk menjelaskan hal-hal yang abstrak, dan menunjukan hal-hal yang tersembunyi, bahkan dalam hal-hal tertentu media dapat mewakili kekurangan guru dalam mengkomunikasikan materi pelajaran

B. Saran
Di harapkan kepada semua guru agar trampil dalam memilih dan menentukan metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi kelas.




























DAFTAR ISI




KATA PENGANTAR
BAB I             : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II            : PEMBAHASAN
I. Metode Pembelajaran
A. Pengertian Metode Pembelajara
B. Ciri-Ciri Umum Metode Pembelajaran yang Baik.
C. Prinsip-Prinsip Penentuan Metode Pembelajaran
D. Pemilihan dan Penentuan Metode Pembelajaran
E. Macam-Macam Metode Pembelajaran, diantaranya :
II. Media Pembelajaran
A. Pengertian Medai Pembelajaran
B. Fungsi Media Pembelajaran
C. Macam-Macam Media Pembelajaran
D. Prinsip-Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran
E. Paktor-Paktor Yang Mempengaruhi  Dalam Pemilihan Media Pembelajaran
F. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
G. Lankah-Langkah Mempergunakan Media Pembelajaran Dalam Mengajar
BAB III          : PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA








KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan begitu banyak rizki dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat dan salam selalu kita panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,  sebagai Rahmatan Lil ‘Alamin yang telah membawa umat manusia dari jalan kegelapan menuju kehidupan yang mendapat sinar Illahi.
Alhamdulillah makalah ini dapat di selesaikan semata-mata atas kehendak-Nya dan Rahmat cinta kasih-Nya yang berlimpah. Rasa syukur kami atas kemurahan-Nya karena telah di beri kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin…





Garut, januari 2012



( Penulis )












DAFTAR PUSTAKA



Al -  Toumi, Omar Muhammad, 1983
Djamarah, Syaiful Bahri, 1995, Strategi Belajar Mengajar, Banjarmasin : Rineka Cipta
Fathurrahman, Pupuh dan M. Sobry Sutikno, 2007, Strategi Belajar Mengajar, Bandung : Refika Aditama
N.K, Roestiyah, 2008, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka Cipta
N, Sudirman, 1991
Rivai, Ahmad, 1991
Sudjana, Nana, 1991